Emak dan Hajar Aswad



Emak dan Hajar Aswad
    “Titip sandal, ya..... Emak mau mencium Hajar Aswad dulu.” Ujar Siti Nawang Tjintana sambil menyerahkan kantong berisi sandal.
    “Emak pasti bisa, bismillah saja,” kata saya.
    Ibu lima anak itu kemudian menerobos kerumunan ratusan jamaah haji yang berlomba-lomba ingin mencium dan menyentuh sudut Ka’bah sebelah timur itu. Keinginannya untuk Mencium Hajar Aswad begitu kuat. Meski tubuhnya mungil, atas izin Allah, Siti Nawang Tjintana yang biasa kami panggil Emak mampu menerobos ratusan jamaah yang berebut mencium batu yang mulia itu.
    Menurut Atiq bin Ghaits al-Biladi dalam Fadha’il  Makkah wa Hurmat al-Bayt al-Haram, selain batu yang terdapat pada Ka’bah al-Musyarafah, tak ada batu lain lagi di bumi ini yang boleh dicium dan di bacakan takbir atasnya oleh manusia.” Alhamdulillah, Emak akhirnya bisa mencium Hajar Aswad,” tuttur nenek enam cucu itu dengan mata berkaca-kaca.
    Malam itu , saya belum berhasil mendekat, apalagi menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Gelombang jamaah yang ingin mencium dan memegang hajar Aswad begitu banyak. Jamaah berebutan dan berdesak-desakan. Hidung saya malah terkena sikut jamaah haji berbadan besar asal India saat berlomba mendekati Hajar Aswad. Saya pun memilih untuk mundur dari kerumunan jamaah yang berebut mencium batu suci tersebut pada malam itu.
    Mimpi saya untuk menyentuh Hajar Aswad baru tercapai seusai menunaikan tawaf sunah pada malam ketiga.”Alhamdulillah, semoga bisa menciumnya nanti.” Gumam saya dalam hati ketika memulai misi untuk mencium Hajar Aswad.
    Setiap Muslim yang berkunjung ke Baitullah pastilah ingin mencium Hajar Aswad. Namun tak mudah menciumnya dan menyentuhnya saat Ka’bah dipenuhi lautan umat Islam yang bertawaf.
    Ibnu Umar mengungkapkan, Rasulullah selalu menyentuh dua sudut Ka’bah, yakni rukun Yamani dan Hajar Aswad. Para ulama menyebut batu itu sebagai tanda-tanda kebesaran Allah dimuka bumi ini.
    Ibnu Abbas pernah berkata ,”Dibumi ini tak ada sesuatupun yang berasal dari surga selain Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.” Sesungguhnya, kata dia keduanya adalah permata yang berasal dari surga.” Seandainya keduanya tak tersentuh kaum Musyrik, niscaya setiap orang sakit yang menyentuhnya akan disembuhkan oleh Allah.” (Al-Azraqy:II/29)
    Jamaah haji dari berbagai negara berlomba-lomba mencium dan menyentuh Hajar Aswad karena keutamaanya. Diceritakan dari Atha’bin Sayib , Ubaid bin Umair berkata kepada Ibnu Umar,”Aku melihat engkau berdesak-desakan demi menyentuh dua rukun ini (Rukun Yamani dan Hajar Aswad).”
    Ibnu Umar menjawab,” Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bahwa menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad bisa menghapuskan kesalahan-kesalahan.”
    Bahkan Ibnu Abbas pernah mengatakan sudut hitam atau Hajar Aswad merupakan yamin Allah di Bumi. “ Dengannya dia menyalami hamba-Nya sebagaimana seseoarang bersalaman dengan saudaranya.” Ujar Ibnu Abbas.
    Subhanallah, tak heran jika umat Islam berjuang sekuat tenaga untuk menyentuh dan menciumnya. Bahkan Ibnu Umar hidungnya sempat berdarah-darah beberapa kali demi mencium dan menyentuh batu yang sangat suci itu.
    Bahkan pada hari kiamat kelak, menurut Ibnu Abbas, Allah Azza wa Jalla akan mengutus Hajar Aswad dengan sepasang mata yang akan melihat dan sebuah mulut yang dapat berbicara untuk memberikan kesaksian bagi orang-orang yang menyentuhnya secara hak(benar).(Al-Azraqy:I/324)
    Hajar Aswad tidak pernah sepi dari orang-orang yang ingin menyentuh dan menciumnya. Barang kali, batu itu tak disentuh dan dicium pada saat shalat lima waktu saja. Sungguh sangat beruntung mereka yang bisa mencium dan menyentuhnya dengan benar. ■  

   


Responses

0 Respones to "Emak dan Hajar Aswad"

Posting Komentar

 

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Biro Umroh Dan Haji Converted into Blogger Template by HackTutors