Badal Haji Hanya Pilihan



Badal Haji Hanya Pilihan

    JAKARTA – Banyaknya jamaah haji yang wafat sebelum puncak pelaksanaan haji membuat anggota komisi VIII DPR yang meninjau langsung ke tanah suci prihatin, mereka meminta jamaah yang wafat agar dapat dibadalkan atau diwakilkan pelaksanaan ibadah hajinya oelh orang lain.
    Namun, Direktur pembinaan haji kementerian agama Ahmad Kartono menyatakan, selama ini pemerintah memang tidak melaksanakan badal haji bagi jamaah yang wafat. Alasannya, kementerian agama memiliki pedoman lain soal badal haji. Menurut Kartono, ada dua pendapat berbeda terkait badal haji bagi jamaah yang meninggal. Pertama, badal harus dilakukan karena jamaah belum melakukan wukuf. Kedua, badal haji tidak harus dilakukan karena jamaah meninggal sebelum menunaikan wukuf sudah dianggap melaksanakan ibadah haji.
    Kementerian Agama berpedoman pada pendapat dekua. Artinya, pemerintah tiak wajib membadalkan jamaah yang meninggal sebelum wukuf. Terlebih, sesuai persetujuan DPR, badal haji dilaksanakan pada jamaah sakit yang ada di ruang ICU di tanah suci.
    Namun,  Kartono menambahkan, kalau DPR meminta kementerian agama membadalkan jamaah yang meinggal, pemerintah justru semakin senang. Dana badal haji bisa diambil dari danaoptomalisasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), yaitu bunga dari investasi dana setoran haji (dana abadi umat). Dana optimalisasi haji ini tiap tahunnya bisa mencapai Rp 1,9 Triliun.
    Selain itu, hasil dana optimalisasi emmang dialokasikan untuk memperbaiki layanan pada jamaah saat pelaksanaan haji. Dalam satu badal, Tambah Kartono, alokasinya sebesar 1.500 riyal atau hampir Rp 4 juta untuk tiap jamaah. “dana sebenarnya bukan masalah, tergantung persetujuan DPR, Tambah dia.
    Ketua kordinator komisi pengawas haji dan umrah indonesia (KPHUI) Ade Marfuddin menegaskan, pemerintah selaku penyelenggara ibadah haji memiliki kewajiban untuk membadalhajikan jamaah yang meninggal di tanah suci. Harus ada orang yang melanjutkan niat jamaah tersebut untuk berhaji. “kewajiban pemerintah untuk membadalhajikan jamaah yang sudah sampai di madinah meninggal. “ kata Ade kepala Republika.
    Menurut Ade, berapa pun jumlah jamaah yang meninggal harus ada yang membadalkan. Jamaah haji yang meninggal di tanah suci sampai rabu kemarin sudah mencapai 58 orang. Biaya badal juga harus tanggung jawab pemerintah sebab sudah jadi satu paket dengan pelaksanaan ibadah haji.
    “Tidak ada kutipan tambahan lagi dari jamaah, Kata Ade.

Sumber- agus Raharjo


Responses

0 Respones to "Badal Haji Hanya Pilihan"

Posting Komentar

 

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Biro Umroh Dan Haji Converted into Blogger Template by HackTutors