0 Penutup Ka’bah



Konsultasi Haji
Oleh Ustad Erick Yusuf
Pemrakarsa Training iHAQi
(Integrated Human Quotient)

Penutup Ka’bah
    Tanya:
    Ustad, Kapan kira-kira penutup Ka’bah diganti dan bolehkah kita meminta potongan bekasnya untuk souvenir?
    Wahyu Hidayat, Sumedang
    Jawab:
    Alhamdulillah, sebelumnya saya sampaikan salam yang terbaik. Salam para malaikat kepada para penghuni surga, Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
    Pada musim haji , saat para jamaah bergerak menuju Arafah untuk menunaikan wukuf, kota Makkah sangat lengang. Saat itulah proses penggantian kiswah yang baru. Penggantian ini dilakukan dalam rangka menyambut kehadiran para jamaah haji esok harinya saat berbondong-bondong datang dari Masya’ir Muqaddas bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
    Dalam upacara penggantian Kiswah, para petugas berdiri dengan tangga otomatis disekeliling Ka’bah. Kiswah baru diangkat untuk menutupi sekeliling Ka’bah dan kiswah lama.Setelah itu kiswah lama dibuka satu persatu. Prosesi ini dilakukan oleh para ahli dengan sangat hati-hati untuk menjaga agar tidak ada satu detik pun waktu Ka’bah tidak tertutup kiswah.
    Penggantian kiswah dahulu terlaksana disebabkan peristiwa terbakarnya kiswah oleh seorang wanita yang hendak mengharumkannya dengan dupa. Saat itu, Rasulullah SAW segera menutup Ka’bah dengan kiswah dari Yaman. Periode berikutnya, Abu Bakar, Umar, dan Utsman menutup Ka’bah dengan kain kiswah berbahan beludru. Alu, Mu’awiyah, Ibnu Zubair dan Abdul Malik bin Marwan menutupi Ka’bah dengan sutra.
    Tradisipun berlanjut. Menutupi Ka’bah dengan dua macam kain setahun, yaitu sutra dan beludru. Pertama, Ka’bah ditutup dengan kain sutra pada hari terawih, lalu dipakaikan sabuk kiswah (yang juga terbuat dari kain sutra) pada hari Asyura, tepatnya usai para jamaah haji pergi agar tidak ditarik-tarik jamaah hingga sobek. Kondisi demikian dibiarkan sampai tanggal 27 Ramadhan, lalu dilapisi oleh kain Beludru untuk menghormati datangnya hari Raya Idhul Fitri.
    Kiswah lama diambil oleh petugas agar tidak ada orang yang menyimpannya karena dikhawatirkan menjadi “jimat” atau semacamnya yang mengundang kemusyrikan. Namun, saya pernah mendengar ada yang menawarkan potongan-potongan kiswah lama dijual dengan harga tinggi oleh oknum-oknum  tertentu. Tetapi, mungkin saja itu palsu karena rentan penipuan. Sebaliknya, jangan membeli atau berniat untuk membeli sekalipun untuk menghindari hal-hal yang mudharat.  Insya Allah, Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan karena yang lebih baiok disisi Allah adalah yang mengamalkannya.
    Wassalamualaikum wr wb.
[Read More...]


0 ‘Saya Ingin Tetap Naik Haji’



‘Saya Ingin Tetap Naik Haji’
    Oleh Natalia Endah Hapsari
Ruang perawatan khusus  perempuan itu tampak lengang. Hanya ada beberapa pasien, sejumlah perawat, dan petugas layanan ibadah yang terlihat. Tak ada kesibukan berarti diruangan yang terletak dilantai M gedung Balai Pengobatan Haji Indonesia Madinah itu. Beberapa petugas membantu pasien yang kesulitan untuk menyantap makanan, membenahi pakaian yang tersingkap, hingga meminumkan air putih.
Namun, cobalah perhatikan satu persatu wajah pasien itu. Ada ketidak berdayaan disana. Seperti kegelisahan yang tersirat dari wajah Siti Robingah (63 tahun). Perempuan yang merupakan jamaah calon haji asal Embarkasi Surabaya itu sesekali terlihat meringis menahan sakit. Dari kepalanya yang hanya menyisakan separuh rambut, terlihat goresan memanjang hingga keatas pelipis sebelah kiri.
Dibagian kaki, tampak balutan perban tebal membebat. Kata seorang perawat, Rohingah harus mengorbankan jari kelingking kakinya. Dia korbankan kejahutan granit. Dia terkena granit yang jatuh dari lantai delapan sebuah gedung ketika sedang melintas. Saat itu Robingah sedang berjalanusai shalat subuh di Masjid Nabawi. Dia sempat koma.
Saat itu, menurut perawat, kondisinya sudah lebih stabil. Namun, dia masih kesulitan berbicara. Sesekali dia berceloteh.”Mumet (pusing), mumet.” Katanya dengan suara yang lirih dan logat Jawa yang kental. Seraya berbisik, dia mengatakan tidak bisa tidur berhari-hari karena sakit kepala.
Di ranjang rawat yang lain, kami bertemu dengan Juwairah (60). Kondisinya jauh lebih baik ketimbang Robingah. Dia lebih lancar dan menjawab pertanyaan. Namun penyakitnya tidak lebih ringan dari Robingah. Perawatnya bertutur, Juwariyah hanya sempat menginjakkan kaki sejenak dipemondokan. Setelah itu di langsung dibawa ke RS King Fahd untuk dirawat dan berlanjut dengan perawatan di BPHI. Hingga menjelang evakuasi ke Makkah, dia belum pernah melihat Masjid Nabawi. Namun keinginan dia sudah bulat.” Saya ingin tetap naik Haji,” kata dia lirih dengan wajah meredup.
Semangat yang lebih kuat justru tampak dari Hasnah (62 tahun).Jamaah perempuan dari Embarkasi Makassar ini mengalami lemas begitu tiba di Madinah. Dengan aksen Maluku, Hasnah menuturkan merasa lemas begitu turun dari bus. Hasnah beruntung sang Suami ikut membantu kesembuhannya. Bahkan, suaminya rajin memerikan kurma dan membawakan air zamzam. Bahkan dia,juga membelikan sebuah kursi Roda untuk memudahkan ibadanya. Kursi roda itupula yang membawa Hasnah melihat-lihat Masjid Nabawi, yang belum pernah dilihatnya sejak tiba di Madinah.
Disanalah dia memuaskan kerinduan menyaksikan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW. Air mata Hasanah pun tak terbendung lagi. Dia rela hanya sejenak menyaksikan kemegahan Nabawi sebelum akhirnya ambulans membawanya pergi menuju Makkah.


[Read More...]


0 Banyak Jamaah Wafat Akibat Kelelahan



Banyak Jamaah Wafat Akibat Kelelahan
MAKKAH- Jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci sampai Senin(15/10) siang telah mencapai 49 orang. 28 diantaranya wafat di Kota Makkah. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah dr Muh Ilyas Ambo Tuwo, sebanyak 55% dari jamaah yang wafat itu meninggal di pemondokan dan Masjidil Haram.
Menurut dia, sebanyak 30 persen jamaah yang wafat di Tanah Suci dipicu faktor kelelahan. Ilyas menyerukan perlunya upaya pencegahan agar tidak jatuh korban. Menurut dia jamaah yang dirujuk ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Makkah sebanyak 75 persen mengalami kelelahan dan kekurangan cairan. Terutama pada jamaah yang sudah sepuh atau lanjut usia. Menurut Ilyas, manusia yang berumur 60 tahun keatas biasanya sensor lapar dan hausnya sudah sangat berkurang sehingga mereka tak sadar sudah dalam kondisi payah.
Menjelang Puncak Haji , Ilyas menghimbau jamaah agar menjaga kondisi kesehatan dan stamina tubuh dengan memperbanyak minum air putih, terutama air zamzam. “Di Tanah Suci ini ada Zamzam minuman yang komposisi mineralnya dapat mempertahankan aktivitas sel.” Jamaah juga disarankan untuk mengkonsumsi tiga hingga lima butir kurma setiap tiga kali sehari. Kurma sangat cocok bagi jamaah lanjut usia yang susah makan karena mengandung kalori yang bisa memenuhi kebutuhan tubuh. “ Jamaah juga perlu mengkonsumsi buah-buahan, seperti apel, jeruk, pisang, sunkis dan lainnya.”Ucap Ilyas.
Dari data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu(Siskohat), penyebab kematian jamaah itu bervariasi, seperti penyakit gangguan sistem saraf, pencernaan, pernafasan hingga ada yang mengalami trauma, keracunan serta infeksi. Kaskus terbanyak adalah gangguan sistem sirkulasi atau gangguan sistem pernapasan.
Jumlah Jamaah  haji yang sudah mendapatakan layanan kesehatan di Tanah Suci Makkah sebanyak 5.462 orang dan masih 75 orang yang dirawat di BPHI Makkah. Di BPHI Madinah sendiri masih ada belasan pasien yang menjalani perawatan. Merekapun sedang disiapkan untuk dievakuasi ke Makkah dalam waktu dekat. Namun, meski jumlah jamaah lanjut usia lebnih banyak, berdasarkan data daerah kerja Makkah, Jamaah yang wafat per hari dikota Makkah masih tergolong masih cukup[ rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
[Read More...]


0 Untuk Layanan Jamaah Haji Yang Lebih Baik



Untuk Layanan Jamaah Haji Yang Lebih Baik
    Ada yang beda dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Dalam berbagai evaluasi dalam penyelenggaraanya, ibadah haji tahun ini harus lebih baik dari sebelumnya. Panitia telah berusaha memperbaiki sistem untuk menjadi lebih baik dari tahun lalu.
    Perbaiki dalam penyelenggaraan ibadah haji ini mulai dilakukan sejak pendaftaran, pelunasan, pemberangkatan, pemondokan, perjalanan haji di Arab Saudi, sampai pemulangan ke Indonesia.    Semua dilakukan untuk meningkatkan layanan pada jamaah haji Indonesia.
    Ada banyak peningkatan layanan yang diberikan pada jamaah haji tahun ini. Layanan-layanan ini bukan hanya dari PPIH(Panitia Penyelenggara Ibadah Haji), tetapi juga diberikan oleh pihak swasta. Layanan yang berasal dari kita seperti katering, pemondokan di Arab Saudi, juga pelaksanaan ibadah haji sendiri, baik itu administratif maupun embarkasi di Indonesia.
    Beberapa layanan yang saya pikir patut diapresiasi adalah masalah katering, transportasi, dan telekomunikasi jamaah haji, Dalam layanan penyediaan katering, tahun ini ada kombinasi antara prasmanan dan makanan boks. Makanan yang disediakan dalam bentuk boks, merupakan antisipasi dari banyaknya jamaah haji usia lanjut. Tahun ini, harus diakui jamaah haji banyak yang telah lanjut usia.
    Layanan makanan boks ini adalah untuk antisipasi agar jamaah lanjut usia tetap mendapatkan makanan yang jadi haknya. Sebab, sering kali jamaah yang sudah tua kalah berebut makanan dengan jamaah lain yang lebih muda ketika prasmanan. Meskipun ada variasi layanan makanan boks, namun kita pastikan standar menu, rasa dan kualitasnya tetap sama. Bahkan, untuk semua makanan kita buat standar yang sama. Tidak ada makanan yang basi.
    Selain katering yang variasi, jamaah juga mendapat layanan transportasi. Selama di Arab Saudi, untuk mengangkut jamaah dari pemondokan ke masjid telah disediakan bus. Bus tersebut dipasang bendera negara masing-masing jamaah. Jadi, bus tersebut  hanya boleh ditumpangi oleh negara asal bendera tersebut dipasang. Namun, pada H-7 samapai H-5, bendera akan dilepas dan dapat dinaiki oleh siapa saja. Sebab, pada waktu itu menjadi puncak haji.
Selama di Arab Saudi, jamaah juga tidak perlu khawatir untuk berkomunikasi karena banyak  perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Indonesia telah menyediakan layanan khusus bagi jamaah. Kita sudah meminta pada provider telekomunikasi untuk memberi kemudahan bagi jamaah haji selama di Arab Saudi.
Jamaah tidak perlu membeli kartu lokal Arab Saudi untuk terhubung dengan keluarga di Indonesia. Hanya perlu mengaktifkan layanan yang disediakan provider maka jamaah bisa tetap menggunakan nomor lamanya untuk sarana telekomunikasi di Arab Saudi. Bahkan, untuk membeli pulsa jamaah tinggal mengirimkan pesan singkat(SMS) saja ke call center yang kita sediakan, yaitu 500 HJ. Kita yang akan mengisikan pulsa jamaah.
Dengan perbaikan layanan untuk jamaah tahun ini akan menjadi momentum perbaikan penyelenggara ibadah haji selanjutnya. Prioritas PPHI adalah kenyamanan jamaah untuk menyelenggarajan ibadah haji yang lebih nyaman dan aman. Dengan begitu,jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lebih khusyuk lagi. 
[Read More...]


0 Tujuan Syariat Haji



Tujuan Syariat Haji
Assalamu’alaikum wr wb
Dalam waktu dekat ini saya akan memenuhi kewajiban ibadah haji saya, tetapi terasa menjadi beban rasanya jika perjalaan saya ke tanah suci sekedar untuk memenuhi kewajiban saja. Untuk memantapkan ibadah saya agar mendapatkan kemabruran, mohon dijelaskan tujuan syariat ibdah haji dlam islam.
Reza Abdul Jabbar-Bekasi
Wa’alaikumsalam
“ Dan, seluruh manusia untuk mengerjakan haji , niscaya mereka akan datang kepadamu berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka yang datang dari segenap penjuru.” {QS AL-HAJJ [22]:77}.
Al-Thahir ibn Asyur dalam tafsirnya, Al-tahrir wa al-tanwir, ketika menafsirkan ayat di atas menjelaskan maqashid syari’ah al-hajj (tujuan syariat haji) bahwa pada awalnya makna kosakata haji adalah menyengajakan diri mengunjungi Baitullah (Ka’bah). Dalam perkembangannya, makna ini berarti medatangi Masjidil Haram untuk  menunaikan manasik haji dan diantara tujuannya adalah menimba dan mengokohkan akidah dalam bentuk musyahadah (menyaksikan secara langsung) bangunan yang didirikan untuk dijadikan simbol tauhidullah (menesakan penghambaan hanya untuk Allah) yang pada akhirnya akan memantapkan keyakinan tauhid orang yang menyaksikannya secara langsung. Karena, tabiat dasar logika manusia hanya dapat meyakini sesuatu yang abstrak jika sudah diwakili oleh simbol yang dapat terindra.
Pada awalnya, Ibrahim as sempat ragu dengan kemampuannya menerima amanah untuk menyeru  seluruh manusia dari seantero penjuru dunia  karena seakan mustahil tanpa perangkat komunikasi dan pemasaran yang memadai tetapi ia harus menyeru manusia semua untuk menuju datang ke Baitulah yang  ia tinggikan dengan tangannya dan putranya, Ismail as. Tetapi, setelah Allah menegaskan bahwa tugas Ibrahim as hanya menyeru dan tugas Allah menyampaikan pesan seruannya ke seluruh hati orang yang Allah kehendaki untuk mendengarnya maka Ibrahim tanpa ragu menyambut perintah dan amanah Allah. Saat ini kita dapat kelangsungan seruan yang seakan tidak pernah berhenti menggema di dalam hati orang-orang beriman yang telah dikehendaki Allah untuk mengunjngi Bait-Nya.
Dalam talbiah, tersirat pula maksud dan tujuan perjalanan haji yang dapat memperkokoh ibadah kita. Labbaik allahumma labbaik, innal hamdah wan ni’mata laka wal mulk, laa syariikalak.... (kami sambut seruan-Mu ya Allah, kami smbut seruan-Mu bahwa tiada sekutu bagi-Mu dalam sesembahan, sungguh segala puj dan ouji, seluruh nikmat adalah milik-Mu).
Ibadah haji juga erupakan undangan langit dari Yang Maha Pengasih agar para tamu-Nya (dhuyufur rahman) dapat menyaksikan dan merasakan rahmat-Nya, kemudian berbagi rahmat Allah dengan penuh cinta kepada yang lain sambil terus mengagungkan dan menyebut nama-Nya.
Allah Ta’ala berfirman, “Agara mereka menyeksikan berbagi manfaa untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Dia berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka, makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir (QS al-Hajj [22]:28).
Salah satu faktor terpenting untuk dapat menjumpai Allah di rumah-Nya dan menjadi tamu-Nya yang akan mendapatkan ampunan dan syurga-Nya adalah datang dengan tanpa kotoran lahir dan batin., dalam keadaan telah menunaikan janji-janji kepada-Nya, serta melakukan tawaf.
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan) mereka, mmenyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua (Baitullah). {QS Al-Hajj [22]:29}.
Di antara syariat tujuan haji lainnya adalah menyempurnakan keislaman diri. Sebagai rukun islam yang kelima, ibadah haji adalah penyempurna keislaman seseorang setelah benar syahadat, shalat, zakat, dan puasanya. Ibadah haji akan kehilangan makna jika dilakukan oleh orang yang cacat syahadat, rukun islam, serta rukun imannya. Wallahu a’lam bish shawab.
Oleh : Ustaz Bachtiar Nasir
Sumber. republika
[Read More...]


0 Tak Miqat , 45 Jamaah Haji Harus Bayar Dam



Tak Miqat , 45 Jamaah Haji Harus Bayar Dam
■ Heri Ruslan Dari Makkah
    MAKKAH- Sebanyak 45 Jamaah haji kelompok terbang (Kloter) pertama dari Embarkasi Surabaya yang tiba di Tanah Suci Makkah pada pukul 17.05 waktu setempat, Ahad (30/9), Ternyata tak mengambil Miqat di Bir Ali, Madinah. Akibatnya, mereka harus membayar dam dengan menyembelih satu ekor kambing.
Anehnya, mereka baru sadar tak mengambil Miqat di Bir Ali setelah selesai menunaikan ibadah umrah.” Meraka harus membayar dam dua kali, dam j=haji tamatu dan dam akibat lupa mengambil miqat.”Ujar Kepala Seksi Bimbingan Ibadah dan Pengawas KBIH, Wahyu Dewarini Dahlan, Senin (1/10) waktu Makkah.
    Guna mencegah hal ini terulang, Rini segera melayangkan surat untuk daerah Kerja Madinah;” Harapannya, peristiwa ini tidak terulang .Kasihan jamaah harus membayar dam sebanyak dua kali.” Ujar Rini.
    Kewajiban membayar dam akibat tak miqat dan niat umrah di Bir Ali itu harus ditanggung para jamaah,  harga seekor kambing rata-rata 350 riyal. Bir Ali merupakan tempat miqat bagi jamaah haji yang datang dari arah Madinah. Jaraknya hanya 15 menit dari Madinah. Di Masjid Bir Ali, jamaah mengambil wudhu dan menunaikan shalat sunah, lalu mengucapkan niat umrah.
    Jamaah haji yang kelupaan mengamnbil miqat itu juga diharuskan mengulang umrahnya dengan mengambil miqat di Taneem, Kota Makkah. Menurut Pembimbing Iabdah Daerah Kerja (Daker)  Makkah, Sharmidi. Ibadah umrah yang telah dilakukan ke-45 jamaah asal Embarkasi Surabaya itu tak jelas tujuannya.” Karena tak miqat dan niat, umrah yang dilakukan jamaah haji itu tak jelas tujuannya.” Kata Sarmidi.
    Sebenarnya, Sarmidi menjelaskan,jika tak ingin membayar dam, jamaah haji yang tak miqat di Bir Ali bisa kembali ke Madinah. Namun, biaya yang mesti ditanggung jamaah calon haji (calhaj) bisa lebih mahal.
    Sarmidi menuturkan, rombongan kloter pertama asal Embarkasi Surabaya itu tak mengambil miqat di Bir Ali karena mereka semua belum pernah berhaji.   ■ ed: budi raharjo
[Read More...]


0 Shalat di Masjid Jin




Shalat di Masjid Jin
    “Ternyata, sama saja dengan masjid lainnya. Tempat shalat.” Itulah komentar Mappaewa, jamaah calon haji dari kloter 1 Makassar, seusai mengunjungi masjid jin. Masjid ini memang tidak sehebat kisahnya. Masjid jin terletak di jalan Sulaimaniyah, Makkah.
    Bangunannya seperti masjid biasa pada umumnya. Dari sisi arsitektur pun tidak ada yang spesial. Masjid ini diapit oleh masjid-masjid besar. Posisinya tepat dipinggir jalan raya. “ Hari ini, kami bersebelas memutuskan untuk tak shalat di Masjidil Haram, tapi di Masjid Jin ini.” Kata Mappaewa.
    Ia sangat penasaran untuk mengunjungi masjid itu karena membaca kisahnya lewat buku sejarah. “ Saya pernah dengar masjid ini pernah akan dibongkar dan di tolak para jin.” Tutur Mappaewa. Ia mengaku tidak melihat sesuatu yang aneh di Masjid Jin.” Saya juga pernah shalat subuh disini.”
    Masjid yang bermenara satu ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama untuk shalat jamaah pria. Jamaah wanita disediakan tempat shalat di Lantai kedua  yang luasnya hanya sepertiga lanati pertama. Masjid Jin hanya mampu menampung 150 Jamaah. Masjid Jin terletak di kampung jin. “ Dikampung ini banyak tinggal orang-orang yang berasal dari Indonesia,” ungkap Zaini, Seorang Mukimin.
    Lantas apa yang spesial dari masjid Jin ? Tentunya ada sejarahnya. Masjid Jin merupakan salah satu tempat bersejarah di Tanah Suci , Makkah.  Jin seperti halnya manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT untuk beribadah.” Tidaklah kami ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”(Adz-Dzariyat[51]:56).
    “ Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin mendengarkan Alquran. Lalu mereka berkata,’Sesungguhnya, kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Karena itu , kami memercayainya dan kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapapun juga.’”(QS Jin [72] ayat 1-2).
    Menurut catatan sejarah, suatu Rasul SAW bersama para sahabat sedang melaksanakan shalat subuh. Ketika itu, Rasul membaca surah Ar-Rahman (55) ayat 1-78. Dalam surah Ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, “Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
    Saat ayat itu dibacakan, para jin yang hadir saat itu langsung menjawab, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikitpun. Segala puji hanya Bagi-Mu yang telah memberi nikmat lahir dan batin kepada Kami.”
    Ibnu Mas’ud mengaku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,” Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu kami pergi bersamanya dan aku bacakan Alquran kepada mereka.”
    Masjid Jin merupakan saksi keimanan para jin terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW. Alkisah, para jin berencana menuju Tihamah. Mereka lalu mendengar lantunan ayat suci Alquran. Para Jin itu takjub saat mendengarkan lantunan Alquran. Saat itulah para Jin berdialog dengan Rasulullah. Mereka kemudian menyatakan keimanannya. Mereka kemudian menyampaikan hal itu kepada kaum Jin. Para Jin lalu berbaiat kepada Rasulullah SAW. Peristiwa itu diabadikan dalam Al-Quran surah Al-Ahhqaf[46]:29-32.
    Subhanallah meskipun secara arsitektur tak ada yang istimewa dari Masjid Jin, ternyata nilai sejarahnya begitu luar biasa. Satu lagi, tempat bersejarah yang dulu diajarkan dibangku sekolah akhirnya bisa saya kunjungi di Tan
[Read More...]


 

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Biro Umroh Dan Haji Converted into Blogger Template by HackTutors