Dulu TKW, Kini Jutawan Bakso



Dulu TKW, Kini Jutawan Bakso
■ Oleh Natalia Endah Hapsari  dari Madinah
Letak restoran itu sangat strategis, dilantai dua hotel rawdah suites yang persis ada didepan masjid Nabawi, Madinah. Bagi jamaah haji yang kangen dengan kuliner negeri sendiri, inilah surga itu. Resto ini menyediakan aneka masakan Indonesia. Ada oseng cumi, lumpia, bakwan, rendang, dan menjadi andalah bakso solo.
Harganyapun cukup bersahabat. Sepiring rendang dipatok 13 riyal atau setara Rp.34 ribu. Bakwan bisa disantap dengan harga 3 riyal atau Rp. 7.500. Dengan harga 10 riyal atau setara dengan Rp.25 ribu untuk seporsi berisi lima bakso dan  mi kuning, pengunjung terus ramai. Tak jarang antrean mengular sampai 20 meter. Siapakah pemiliknya? Kalau anda menebak pemiliknya Orang Indonesia, tebakan anda tidak meleset.  Namanya, Fenny Sumayah Hamim Saleh.
Jangan mengira semuanya bisa diperoleh semudah membalikan kedua telapak tangan. “ Saya merintisnya dari nol. Betul-betuk dari bawah.” Kata perempuan berusia 45 tahun itu. Dia memulainya ketika menjadi tenaga Kerja Wanita ( TKW) di Arab Saudi.
Sekitar 25 tahun lalu, Fenny memutuskan mengadu nasib di negeri orang yaitu Arab Saudi. Seperti kebanyakan TKW lain , Fenny bekerja menjadi asisten rumah tangga. Bedanya, dia berpikir untuk membuka bisnis sendiri. Disela-sela waktu senggang, dia berjualan aneka masakan Indonesia seperti nasi bungkus plus lauk-pauk.
Untuk besar, bahkan melebihi gajinya, membuat dia berpikir keras mencari peluang baru. Dia lantas berjualan di sekitar Masjid Nabawi. Namun saat itulah Fenny justru mendapatkan pengalaman berharga, Fenny pasrah ketika dagangannya digusur. Dikawasan itu memang pedagang asongan harus kucing-kucingan dengan polisi.
Kendati begitu dia tak surut berjualan disekitar Masjid Nabawi, inilah saat pintu rezekinya terbuka. Setiap kali erjualan, Fenny bersua jamaah haji asal Indonesia. Makin hari, jumlah jamaah kian bertambah banyak. Diluar musim haji, jumlah jamaah umrah juga melimpah.
Dia pun mulai meningkatkan usaha . Fenny tak hanya membuka lapak kecil di jalanan. Dia mulai masuk hotel, menawarkan katering kepada para jamaah itu secara langsung. Diapun meninggalkan pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga.
Perlahan namun pasti, usahanya terus tumbuh. Dari hanya sebuah usaha jalanan, bisnis Fenny kini telah menjadi raksasa. Dia menjadi pengusaha katering terkemuka di Madinah. Fenny kini telah memilki dapur modern dengan kapasitas ribuan porsi per hari didekat bandara Pangeran Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah.
Dengan dapur modern itu, Fenny sanggup melayani katering untuk ribuan jamaah.” Dapur milik saya termasuk yang Modern di Madinah,” ujar Fenny. ■ed: budi raharjo



Responses

0 Respones to "Dulu TKW, Kini Jutawan Bakso"

Posting Komentar

 

Recent Comments

Popular Posts

Return to top of page Copyright © 2010 | Biro Umroh Dan Haji Converted into Blogger Template by HackTutors